Minggu, 24 September 2017

Pagelaran Wayang "KI EKO SUWARYO" Malam 1 Muharram (1 Suro) di Desa Mangunharjo Tahun 2017

Pagelaran Wayang "KI EKO SUWARYO" Malam 1 Muharram (1 Suro) di Desa Mangunharjo Tahun 2017 - Pagelaran wayang yang dilaksanakan di Desa Mangunharjo sangat meriah, bukan karena pedagangnya yang ramai namun juga antusiasme warga di sekitar Desa Mangunharjo masih memegang kebudayaan seni daerah Jawa Tengah yang digadang-gadang sebagai tradisi masyarakat daerah yang menggunakan Bahasa Jawa juga pada jaman dahulu kala digunakan oleh para wali untuk melakukan dakwah.

Selain itu juga pagelaran wayang di Desa Mangunharjo baru pertama kali ini dilakukan tepatnya pada Malam 1 Muharram atau 1 Suro atau tanggalan Nasional tepat 21 September 2017 dimulai sejak pukul 14.30 WIB sampai pukul 16.00 WIB. Dimulai kembali malamnya pada pukul 20.00 WIB sampai 04.00 WIB pagi.

Saat sore hari pukul 15.00 WIB pagelaran wayng kulit sudah dimulai

Pada sore hari Admin bersama dengan teman dan kerabat berkunjung ke pagelaran wayang, karena rumah Admin sangat dekat hanya berjarak sekitar 500 meter maka kami berjalan kaki. Sesampainya di jalanan besar sudah banyak berjajar pedagang yang antusiasme mengikuti suasana yang sangat ramai, beruntungnya penjual berdagang bermacam-macam aneka makanan dan permainan bagi anak, beruntungnya lagi jalanan disekitar Desa Mangunharjo adalah jalan utama penghubung arah timur adalah Blekathu/Guyangan/Petanahan dan arah timur adalah Perempatan Kecamatan Adimulyo.

Sore pukul 15.00 WIB Admin berjalan mencari sedikit camilan, dan tepat pukul 15.30 WIB Admin mencoba melihat ke Balai Desa Mangunharjo, ternyata sudah banyak warga asli dari Dusun Karangkambang-Criwik RW 01, Dusun Pecangkringan RW 02, Dusun Bulupayung RW 03, dan Dusun Duduhan RW 04.

Walaupun untuk pagelaran wayang siang hari bukan langsung dilaksanakan oleh "KI EKO SUWARYO" langsung namun antusiasme warga sangat kagum dan bangga karena pagelaran wayang Kepala Desa yang baru berjalan 3 Tahun ini atau Bapak Suparno ini bisa mengadakan Pagelaran wayang "KI EKO SUWARYO" tanpa memungut biaya dari masyarakat.

Tampak dari arah timur panggung

Foto arah ke utara atau tepatnya jalan ke Dusun Bulupayung dan Duduhan

Warga hanya membantu dalam hal makanan atau setiap Keluarga dijatah 2 dus nasi. Setiap RW dijatah snack ringan untuk tamu siang dan malam harinya. Masak untuk kegiatan kurban yang diikuti tradisi oleh warga Desa Mangunharjo dilaksanakan penyembelihan kambing pada malam sebelum dilaksanakan Pagelaran wayang kulit oleh "KI EKO SUWARYO".

Suasana semakin sore pedagang semakin memadati jalanan di Desa Mangunharjo, terlebih walaupun sudah dipasang palang yang berbunyi "Di jalanin ini pedagang di larang berjualan", namun karena saking larisnya pedagang pun mengindahkannya dan tetap berjualan pada bahu jalan yang dilarang.

Saat Admin sudah sampai di Balai Desa Mangunharjo sempat melihat pertunjukkan wayang kulit oleh Dalang yang belum dikenal Admin, menurut warga sekitar dalang tersebut bukan "KI EKO SUWARYO" karena acara puncak terdapat di malam harinya.

Dari samping timur panggung

Saat malam Admin tidak menuju ke pagelaran wayang kulit yang dimulai sejak Sholat 'Isa dan semakin ramai serta banyak warga berdatangan dari luar wilayah Kecamatan Adimulyo karena saking pamornya "KI EKO SUWARYO" yang baru pertama kali melakukan pertunjukkan di Desa Mangunharjo.

Admin hanya melihat-lihat di jalanan yang ramai penjual dan pembeli berlalu lalang. Admin juga mampir disalah satu tempat parkiran disebelah timur rumah Bapak Darsono (mantan carik) arah jalan selatan yang dikelola oleh warga sekitar. Untuk parkiran utama ada di lapangan depan SDN Mangunharjo juga dijaga oleh pemuda Karang Taruna Tunas Karya Desa Mangunharjo.

Dari arah kursi penonton utara atau depan Masjid

Suasana semakin malam pakiran kendaraan semakin rapat di lapangan SDN Mangunharjo dan acara puncak yaitu saat pertunjukkan wayang kulit "KI EKO SUWARYO" tepat pada "Goro-goro" warga semakin banyak berkunjung untuk melihat acara inti. Kekuatan media massa juga membantu warga luar Kecamatan Adimulyo berdatangan untuk melihat langsung pertunjukan wayang kulit "KI EKO SUWARYO".

Pertunjukkan wayang di Aula depan Desa Mangunharjo panggung utama berada di depan TK Tunas Mekar Desa Mangunharjo yang menghadap ke arah utara. Saat acara para pramusaji atau sering dikenal dengan sinoman (nama orang yang menyajikan makanan dan minuman kepada tamu) ini juga sudah terbagi rata dan masing-masing RW mengirimkan 3 pasang pemuda-i dari Karang Taruna tingkat Dusun.

Karena Admin berasal dari RW 01 Dusun Karangkambang-Criwik maka Admin hafal siapa saja yang ikut dalam sinoman (Fajar, Wina, Galuh, Slamet, Nur, Lulu) mereka adalah grup pengajar peserta Khataman di Dusun Karangkambang-Criwik tepatnya di Masjin Miftahul Huda.

Truk yang mengangkut alat-alat "KI EKO SUWARYO"

Sebelum pagelaran wayang kulit oleh "KI EKO SUWARYO" juga sebelumnya pernah dilaksanakan pagelaran ketoprak di Dusun Pecangkringan RW 02. Sebelumnya juga ada saat halal bihalal para sesepuh "PACARKAMBANG" Paguyuban Cangkringan-Karangkambang yang berasal dari perantauan.

Jadi pada tahun 2017 ini Desa Mangunharjo sudah melakukan pagelaran wayang kulit 1 kali dan pertunjukkan ketoprak 2 kali. Jadi 1 tahun ini 3 acara besar yang sudah dilakukan di Desa Mangunharjo.

Untuk biaya pagelaran wayang kulit Admin tidak terlalu banyak tahu, namun kisaran untuk "KI EKO SUWARYO" saja mencapai 19-25 juta bersih. Termasuk untuk penataan panggung, snack, makanan, dan lain-lain.

Untuk hal lainnya tidak terlalu mengikuti karena Admin sekarang sudah bukan Sekretaris Karang Taruna Tunas Karya di Desa Mangunharjo. Namun karena kecintaan Admin terhadap Desa Mangunharjo menjadikan keinginan untuk memberikan pengalaman atau cerita masa lampau saat generasi penerus di Desa Mangunharjo sudah tumbuh dan berkembang mereka akan tahu pada jaman dahulu saat sekarang ini sudah memajukan kekeluargaan, saling membantu, dan tepo seliro walaupun berbeda Dusun.

Arsip upacara tahun 1980-an waktu itu
saat Kepala Desa Bapak Sunarko menjabat selama 1 periode atau
jaman dahulu adalah 8 Tahun sejak
1985 - 1993

Dengan diadakan Pagelaran wayang kulit di Desa Mangunharjo, menjadikan kekeluargaan di setiap RW dan RT terjalin karena kompaknya saat pengumpulan nasi dan snack dapat dilakukan tanpa paksaan dan warga Desa Mangunharjo di setiap dusun juga merasa bangga dengan diadakannya pagelaran wayang kulit oleh "KI EKO SUWARYO" yang sangat memukau dan mengesankan.

Terlebih lagi Kepala Desa berjanji saat terpilih tidak akan memungut biaya untuk kemajuan Desa Mangunharjo, itu juga termasuk nilai tambah bagi Kepala Desa yang 2 tahun lagi akan selesai. Entah nanti akan maju kembali atau tidak namun nilai tambah bagi Desa Mangunharjo yang mampu mensejahterakan masyarakatnya terutama dari segi pembangunan di Desa Mangunharjo yang sudah sangat merata.

Lanjut ke pagelaran wayang kulit "KI EKO SUWARYO" selesai pada pukul 04.00 WIB dan dilanjutkan dengan penutupan warga semua bubar dan mulai terlihat sepi, jam 05.00 WIB beberapa warga juga masih melakukan kebersihan terutama di aula Desa Mangunharjo dan SDN Mangunharjo yang sebelumnya digunakan untuk acara pagelaran wayang kulit dan parkiran kendaraan.

Admin

Semoga kedepannya Desa Mangunharjo semakin jaya dan semakin maju berkat bantuan dari pihak pemuda-i khususnya Karang Taruna yang aktif disetiap Dusun dan bantuan dari masyarakat Desa Mangunharjo dan sekitarnya yang memajukan budaya dan tradisi.

Jayalah Negeriku Jayalah Desaku...


Salam dari Admin dan semoga sukses selalu!!!