Sabtu, 12 Juli 2014

Galengan Bulupayung Sebelum di Aspal

Jalan Bulupayung Sebelum di aspal

Sobat pagi yang masa kecilnya dihabiskan di pedesaan atau kampung tidak asing lagi dengan istilah galengan atau yang sedikit keren adalah pematang sawah. Buat saya mengenang pematang sawah adalah hal yang istimewa. Banyak cerita suka dari mulai main layangan, mencari belut atau sekedar bermain main.


Pematang sawah adalah sebuah ‘garis’ panjang yang sederhana, namun pematang sawah tidak begitu saja diciptakan, ada maksud, fungsi  dan filosofi yang dalam sekali dibalik pembuatan yang sederhana itu. 


Pematang sawah merupakan batas antara petak sawah yang satu dengan petak yang lain. Sehingga hak dan kwajiban dibatasi oleh pematang ini. Sehingga tidak ada tumpang tindih antara petani satu dengan lainnya dalam satu area sawah yang saling berdampingan. Pematang sawah adalah sebuah komonitas, yang membedakan tanaman satu dengan tanaman yang lainya.

Galengan/Pematang Sawah

Di pematang sawah ini pula sering terjadi interaksi sosial antara petani pemilik sawah yang satu dengan yang lainnya, saling berpapasan, saling bercengkerama, saling berbagi di pematang ini. Karena pematang sawah pada hakekatnya milik berdua antara pemilik pematang yang satu dengan yang lainya yang berbatasan. Jadi pematang sawah kewajiban bersama untuk merawatnya.


Pematang sawah juga menjadi saluran irigasi, dimana ribuan hektar petak sawah akan mendapatkan irigasi, keadilan dan pemerataan disini sangatlah mutlak, agar tidak menimbulkan keribuatan di saat sawah-sawah memerlukan irigasi. Diperlukan pengaturan yang khusus namun tidak pernah tertulis dalam hal ini, sering kali hukum adat yang mengaturnya. Dan peraturan ini sangat dipatuhi oleh pemilik lahan.


Pematang sawah juga merupakan pelindung, agar air yang masuk petak tidak keluar mengaliri petak tetangga.


Pematang sawah juga tempat pavorit anak-anak bermain, bersenda gurau, bermain lumpur disaat musim garap sawah tiba, dan tempat berlarian anak-anak yang main layang-layang. Dan pematang sawah ini juga merupakan tempat pavorit untuk mencari belut atau kepiting semasa anak-anak dulu.



sumber: aguspriatmojoblp

Tidak ada komentar:

Posting Komentar